Din Syamsuddin Kepada Kapolri: Kalau Ahok Sampai Lepas, Saya Pimpin Perlawanan

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mewanti-wanti Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tidak meremehkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Kepada Kapolri, Mantan Ketua Umum PP Muhamamadiyah itu menegaskan siap memimpin perlawanan jika Ahok lepas dari jeratan hukum.

"Pak Tito, kita bersahabat ya. Tapi kalau ini sampai lepas, saya akan memimpin perlawanan," kata Din saat memberi sambutan di acara pembukaan rapat kerja nasional MUI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (23/11/2016) seperti dikutip Tempo.

Din yakin Ahok menistakan agama. Karena itu ia tersinggung jika tersangka penistaan agama itu dibela-bela, apalagi jika yang membelanya adalah aparat penegak hukum.

Din menambahkan, tak kunjung ditahannya Ahok bisa menimbulkan masalah yang lebih rumit. Seperti yang baru terjadi, Ahok kembali dilaporkan karena menuduh peserta Demo 4 November menerima bayaran.

"Saya khawatir nanti dia punya ujaran baru lagi yang melanggar hukum. Jadi menurut saya bagus kalau ditahan itu. Supaya jangan lebih rumit lagi masalah," kata Din.

Di hari yang sama, Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Taufan Petrov Korompot juga mempersoalkan mengapa Ahok tidak segera ditahan padahal tersangka sebelumnya dalam kasus penistaan Al Quran selalu segera ditahan.

Karena itu ia menyerukan seluruh anggota IMM untuk ikut Aksi 2 Desember nanti. Pihaknya mentargetkan 1 juta anggota IMM akan turun dalam Aksi 212 itu.