PenasaranYee - Pilkada DKI Jakarta putaran pertama telah diselenggarakan pada 15 Februari 2017 kemarin, dan menghasilkan 2 kandidat terkuat yang akan melaju ke putaran ke dua yaitu paslon nomor urut 2 Ahok-Djarot dan juga paslon nomor urut 3 Anies-Sandi. Rencananya, putaran ke dua nanti akan dilaksanakan pada bulan April apabila tidak ada halangan.

Sedangkan paslon nomor urut 1 berada di urutan terakhir dan gagal, perihal tersebut pun banyak netizen yang berkomentar. Ada yang mengucapkan kalimat penyemangat untuk paslon 1 dan ada juga yang malah membully paslon 1 bahkan Pak SBY sekalipun. Sontak kejadian tersebut pun di komentari oleh Budayawan Indonesia yaitu Sujiwo Tejo yang menyayangkan atas prilaku netizen tertentu.

Pada akun twitter nya, Sutejo membuat tweet yang berisi sebuah nasehat teruntuk netizen yang sukanya membully seseorang tanpa berpikir untuk menempatkan dirinya sendiri sebagai orang yang di bullynya. Atas tweet nya tersebut pun banyak netizen yang berkomentar setuju atas apa yang Sutejo katakan.

Dan berikut isi tweet dari Sutejo yang kami salin dari akun twitter pribadinya yaitu @sudjiwotedjo
"Menghadapi kekalahan sendiri jauh lbh gampang drpd menghadapi kekalahan anak. Aku seneng #Jancukers gak membuli Pak SBY." ucap Sutejo
"Yup, aku bangga krn perasaan #Jancukers masih bekerja. Kalian tak membuli Pak SBY.Ngadepin anak kalah itu mending ngadepin kekalahan sendiri" ucap Sutejo
"Aku ndak habis pikir, apa mrk yg nge-buli Pak SBY itu msh blm jd seorang ayah? Tp kalau perasaan mrk bekerja, hrsnya bs berimajinasi jd ayah" ucap Sutejo
"Waktu anakku masih TK dulu kalah lomba nyanyi, aku nonton tersayat2 Cuk padahal berbagai kegagalan hidupku sendiri telah kuhadapi dgn tawa" ucap Sutejo
"Ngebully tuh mbok ke orang yg sedang berkuasa kalau diperlukan. Lihat aja twit2ku zaman Pak SBY masih jd presiden." ucap Sutejo

(c) @sudjiwotedjo

(c) @sudjiwotedjo


Bagaimana menurutmu? Silahkan berikan komentarnya.