Warga Jakarta dikejutkan fenomena ganjil! Jakarta diguyur hujan es pada Selasa (28/03). Setelah hujan es, muncul pelangi kembar.

Dari sisi ilmiah, hal itu merupakan fenomena alam biasa. Namun tidak demikian jika dilihat dari sisi metafisika. Hal itu diungkapkan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas. Menurut Ki Gendeng, dua fenomena itu menjadi pertanda bahwa alam Jakarta dan sekitarnya menolak “keberadaan” sosok kontroversial Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Hujan es itu merupakan simbolisasi bahwa alam telah melemparkan benda keras. Apalagi disertai dengan munculnya pelangi kembar. Ini bentuk penolakan. Es itu keras dan dingin,” ungkap Ki Gendeng.

Tak hanya itu, Ki Gendeng memperkirakan, dua fenomena di Jakarta itu bisa menjadi tanda akan munculnya satu “peristiwa besar”. "Tunggu saja, ada peristiwa besar melanda Jakarta," jelas Ki Gendeng.

Peristiwa besar itu, kata Ki Gendeng, terkait dengan pertarungan dahsyat Pilkada DKI putaran kedua. Dari pertarungan itu bisa saja muncul gesekan. "Tanpa antisipasi yang baik oleh semua pihak, gesekan-gesekan kecil yang sudah terjadi akan memunculkan ledakan yang lebih hebat," pungkas Ki Gendeng.

Seperti disampaikan pakar Meteorologi dari Weatherzone, Anthony Duke, seperti dikutip news.com.au, fenomena pelangi kembar terhitung sebagai fenomena alam yang jarang terjadi. Pelangi kembar bukan terdiri dari dua pelangi, melainkan hanya pantulan dari pelangi utama. Sehingga pelangi yang ada di bagian atas terlihat lebih samar.