India Barat Memanas, Ribuan Warga Hindu Serang Warga Muslim di Gujarat

Media Opini - Satu orang tewas dan sekitar 14 terluka ketika kekerasan meletus menyusul bentrokan antara siswa sekolah Muslim dan Hindu di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi.

“Sebuah kerumunan sekitar 5.000 orang menyerang warga Muslim dan membakar puluhan rumah dan kendaraan di Desa Vadavali di distrik Patan pada Sabtu (25/03) setelah siswa Hindu mengeluhkan perilaku mahasiswa Muslim,” kata KK Nirala, pejabat tinggi pemerintah kabupaten, seperti dikutip Huffington Post.

“Warga Muslim akhirnya membalas dengan melemparkan batu. Polisi menggunakan gas air mata dan mengeluarkan tujuh tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan dan mengendalikan kekerasan,” imbuhnya.

Nirala mengatakan situasi telah dikendalikan. Tiga komponen dari Kepolisian Cadangan Negara telah diminta untuk tinggal di desa itu untuk memastikan keamanan.

Untuk diketahui, kekerasan warga Hindu di Gujarat telah menjadi sejarah kelam bagi warga Muslim di wilayah barat India. Hampir 1.000 warga Muslim tewas dalam peristiwa itu. Narendra Modi, yang menjadi menteri saat itu dinilai menutup mata atas sejarah terburuk kekerasan agama di India pada tahun 2002 tersebut.

Beberapa waktu lalu, Modi mengangkat pendeta Yogi Adityanath (44 tahun) untuk memimpin Uttar Pradesh, wilayah paling padat penduduknya di India. Adityanath dikenal sebagai tokoh ekstremis Hindu yang kontroversial dan anti-Islam. Adityanath pernah menyerukan pemerkosaan terhadap Muslimah yang meninggal dunia.

Hanya beberapa jam setelah pengangkatannya, dua rumah pemotongan hewan di Uttar Pradesh disegel oleh otoritas setempat pada Ahad malam. Diketahui, agama Hindu melarang penyembelihan sapi karena dianggap sebagai salah satu dewa yang dihormati. [kn]