Pemerintah Mesir yang dipimpin Abdul Fattah al-Sisi menyita aset milik anggota Ikhwanul Muslimin di Kairo yang nilainya mencapai miliaran dolar AS.
Sejak 2014, Pemerintahan Sisi telah menyita aset anggota Ikhwanul Muslimin yang nilainya mencapai 2,8 miliar dolar AS. Demikian dilansir Middle East Monitor, Rabu (29/3).
Aset yang disita ini tak hanya properti tapi juga aset keuangan, serta harta bergerak dan tidak bergerak lainnya. Ada 1.370 anggota Ikhwanul Muslimin yang asetnya telah dibekukan Pemerintah Sisi sejak 2014 lalu.
Menurut Sekretaris Komite Mohamed Yasser Abul Fotouh mengatakan properti yang disita meliputi 200 bangunan sekolah senilai tiga miliar pound mesir. Sekolah-sekolah ini akan dialihkan ke Kementerian Pendidikan Mesir.
Selain itu, Pemerintah Mesir juga menyita 560 perusahaan senilai 100 juta pound mesir, 1.166 lembaga donasi beserta dana sosial mereka di bank yang nilainya mencapai 20 juta pound mesir, 460 unit kendaraan, 318 are tanah, 43 rumah sakit dan layanan kesehatan senilai 111 juta pound, serta 580 kantor.
Komite mengatakan juga menyita gerai penukaran uang yang diduga digunakan untuk menyalurkan uang ke Ikhwanul Muslimin.