Afi Disorder | Menuntut Tanggungjawab Pemerintah Atas Kesalahan 'Menokohkan' AFI

Gadis bule anonim (yg ditulis oleh netizen sebagai Amanda Todd): "I have one question for you people, one question! How can you bash somebody so much, and so hard, and so constantly, that somebody wants to fucking die. How can you do that? How can you make fun of somebody? you bully them, you torture them."

Afi Nihaya Faradisa:
"I have one question for you people, one question! How can you best (?) someone so much, and so hurt (?), and so counselly (?), that someone wants to fucking die. How can you do that? I'm never going to understand that."

Lebih lanjut, dalam videonya Afi juga mengumbar kata2 Fuc*, Asshol*, Bastar*.😣😣😣

Ketika tingkat keparahan mental gadis AFI sudah seperti itu, lalu dimana letak TANGGUNG JAWAB Presiden Jokowi (atau orang2 terdekat yg menjadi pembisik presiden), Menteri Agama, Banser NU, Tempo, Kompas, dan Media2 Televisi yg belum lama ini berebutan membuat acara untuk Afi?
Apakah setelah KELAKUAN MEMALUKAN nya ini, media2 yg mengangkat Afi akan melakukan klarifikasi atau minimal membuat follow-up berita?

Juga dimana letak Tanggung Jawab MORAL Perguruan Tinggi seperti UGM yg menjadikannya sebagai pembicara utama dan meneguhkan Ketokohan Afi, Partai Politik yg mengundangnya, juga apa tanggung jawab ahoker sekaligus jokower yg jg pakar manajemen Renald Khasali yg menjilat ludahnya sendiri atas Plagiarism Afi hanya demi membela tulisan secularism yg diplagiatnya?

Yg diminta adalah bukan tanggung jawab untuk memperbaiki Afi. BUKAN..!!
Karena rusaknya akhlak Afi dapat menjadi tanggung jawab guru agama dan orangtuanya. Sedangkan untuk memperbaiki kerusakan mentalnya yg berbakat licik dan penuh kebohongan itu, bisa menjadi tugas Psikiater. Afi adalah soal kecil. Alamatnya jelas dan orangnya mudah dicari untuk diobati.

YANG PATUT DIMINTA SAAT INI ADALAH DIMANA LETAK TANGGUNG JAWAB PRESIDEN DAN KRONI2 NYA TSB TERHADAP RUSAKNYA MENTAL ANAK-ANAK MUDA INDONESIA YANG TERLANJUR TERPAPAR VIRUS AFI, MENGIDOLAKANNYA, DAN MENIRU KELAKUANNYA.

ANAK2 MUDA YANG TERLANJUR PERCAYA DAN MENGIDOLAKAN WATAK MUNAFIK YG TERBUNGKUS KALIMAT2 INDAH PLAGIAT ITU, TERSEBAR KE SEGALA PENJURU. MUSTAHIL MENEMUKAN MEREKA SATU PERSATU DAN MENGOBATI JIWA2 YG TERLANJUR PECAH.

Pemerintah dan pendukungnya mencekoki Rakyat dengan tontonan dan propaganda bahwa "Afi adalah Contoh Remaja yg PATUT DITIRU".
Pemerintah seolah berkata: "Berbuatlah seperti Afi, maka engkau akan diundang Kepala Negara ke Istana. Afi adalah Patron Ideal generasi muda, yg semua lagak dan cakapnya layak disiarkan secara nasional. Pemikiran Afi adalah contoh sempurna dari Pemilik Indonesia di Masa Depan."

PADAHAL KENYATAANNYA, PERBUATAN AFI YANG MEMPROMOSIKAN PLAGIARISM, KETIDAKJUJURAN, DAN MEMPROPAGANDAKAN KEKERASAN VERBAL MELALUI TULISAN DAN KALIMAT2 DALAM VIDEONYA, ADALAH SEBURUK-BURUKNYA INVESTASI YG DITANAM REZIM JOKOWI KEPADA GENERASI REMAJA YANG BUTUH IDOLA SEBAGAI MAKANAN JIWA MEREKA.

PLAGIARISM ADALAH CANDU.
DAN REZIM JOKOWI MENYEDIAKAN RESTU.

CANDU MATERIALISM.
Yang menjangkiti Afi saat ini bukan hanya Candu Plagiarism, tapi juga Candu Materialism.
Tanpa bermaksud merendahkan, Afi si anak Penjual Cilok yg hidup sederhana, mendadak dikenalkan oleh Media dengan Ketenaran. Hidupnya yg semula biasa saja, porak poranda oleh jadwal manggung dan gelimang amplop tebal. Boleh saja mereka yg mengundang Afi berkelit bhw telah memberi imbalan besar. Tapi dicopetnya UANG TUNAI AFI SENILAI 11 JUTA & TABLET miliknya, saat ia menjadi pembicara di acara Partai Solidaritas Indonesia milik ahoker Grace Natalie, telah mengungkap semuanya.

AFI BUKAN ANAK KECIL AJAIB YG LUGU.
Usianya secara agama maupun UU adalah usia gadis dewasa. Perbuatannya adalah tanggung jawabnya sendiri serta Kelompok orang2 yang Mempengaruhi dan Memanfaatkannya.
Afi adalah perempuan yg sudah bisa menjalin hubungan dewasa dengan lawan jenis, memilih arah masa depannya sendiri, dan boleh beranak pinak sebagaimana manusia dewasa lainnya.

*AFI ADALAH GAMBARAN BETAPA GANASNYA PERANG IDEOLOGI YANG DIHADAPI BANGSA INDONESIA SAAT INI.

Media-media hitam, Buzzers lapar yg bergentayangan, duit Pengembang yg berserakan, rakyat lugu yg dibodohi Pencitraan, umat beragama yg sengaja saling dibenturkan, adalah praktik kotor yg diterapkan oleh banyak pemerintahan untuk melanggengkan Kekuasaan.

TAPI DI INDONESIA, SEMUANYA ITU DIADOPSI MENJADI SATU IDEOLOGI. SECARA MASIF, IDEOLOGI BARU ITU SERING DITULIS DENGAN AWALAN 'HARGA MATI'.
PADAHAL JIKA DITELUSURI, 'HARGA MATI' YG DIMAKSUD ADALAH PERBUATAN BUSUK DALAM MERAIH KEUNTUNGAN BAGI GOLONGANNYA SENDIRI. MEREKA MENELIKUNG ARTI PANCASILA YG SUDAH ADA SEJAK INDONESIA MERDEKA.
☝☝☝

Oleh: Agi Betha