Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku ingin pensiun dini dari kepolisian. Menurutnya kepolisian perlu pimpinan-pimpinan dan penyegaran-penyegaran baru.

“Kalau boleh saya ingin pensiun dini ya," Ujar Tito dalam wawancara eksklusif oleh Budiman Tanuredjo yang tayang di Kompas TV, Sabtu (8/7/2017).

Tito mengaku keinginannya untuk pensiun dini dipengaruhi karena dirinya lama di luar negeri.

"Kalau di kultur Indonesia, pensiun dini diketawain. Di luar negeri, orang ingin pensiun secepatnya," ujarnya.

"Setelah dia bekerja keras, mengabdi dan seterusnya, maka dia mengurangi tensi kerja kerasnya dengan bekerja lebih relax. Agar dia juga bisa menikmati suasana kerja yang lebih less stress full,” lanjut dia.

Selain itu, Tito pun mengaku pensiun bukan berarti berhenti mengabdi kepada masyarakat. Baginya, pengabdian kepada masyarakat bisa dilakukan di mana saja.

“Masih banyak saya kira bidang-bidang kita untuk mengabdi," katanya.

Ia pun mengaku hobi dengan pendidikan. Sehingga dirinya bisa mengabdi dengan mengajar di dalam negeri atau di luar negeri.

"Di alamamater saya di Nan Yang Technology University, bisa menjadi Research Fellow, kemudian juga bisa menjadi pembicara mungkin, kemudian juga menulis, karena itu less stress full," katanya.

Lanjut dia, bisa juga mengabdi dengan ikut kegiatan-kegiatan sosial.

"Atau kegiatan-kegiatan lain yang sangat banyak yang bisa saya kerjakan.” Ujar Tito yang juga pernah sekolah di Unversitas Exeter, Inggris dan Universitas Auckland dan Universitas Massey, Selandia Baru itu.

Ketika ditanya Budiman Tanuredjo soal adakah rencana untuk terjun ke Politik, Tito menjawab tidak ada.

“Saya tidak tertarik dan tidak memiliki gen politik. Yak karena gen politik harus tarik menarik banyak musuhnya, bahkan nambah stress.” Kata Tito Karnavian. [tn]