Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno meninjau proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017). Usai meninjau, Anies tiba-tiba didatangi seorang pemilik lahan yang selama ini menuntut Pemprov DKI Jakarta di pengadilan.
Pemilik lahan tersebut bernama Mahesh yang memiliki Toko Karpet Serba Indah di Jalan Fatmawati kawasan Haji Nawi.
Kepada Mahesh, Anies meminta agar tidak menghitung untuk rugi dalam proyek nasional itu.
"Kalau kita hanya hitung untung rugi, eggak ada untungnya," ujar Anies.
Mahesh mengatakan, dia mengerti bahwa lahannya dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Dia sejak awal dia mengikhlaskan lahannya dipakai. Namun dia meminta penggantian lahannya dilakukan sesuai harga appraisal.
"Kami sudah bilang Pak, lahan kami boleh dipakai tapi tolong sesuai UU," kata Mahesh.
font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; text-align: justify;">
"Jadi boleh nih ya eksekusi," tanya Anies.
"Boleh, bongkar sekarang juga boleh, Pak. Sekarang saya ajak Bapak, saya lebih senang," jawab Mahesh.
Setelah itu, keduanya mendatangi toko milik Mahesh. Dalam perjalanan itu, seorang pemilik lahan lain yang juga berseteru dengan Pemprov DKI ikut menghampiri Anies. Pria tersebut menegaskan kepada Anies bahwa hanya Mahesh yang membuat kesepakatan. Dia memilih untuk menunggu proses di pengadilan.
"Hanya Mahes punya ya, Pak," kata pria itu.
"Enggak apa-apa, biar jadi contoh," kata Anies.
Sebenarnya belum ada kesepakatan berapa nilai yang harus dibayar Pemprov DKI untuk mengganti lahan Mahesh. Namun, Mahesh bersedia untuk merundingkan masalah pembayaran lahan sambil jalan. Sementara perundingan bergulir, Mahesh mengizinkan bagunan di atas lahannya dibongkar agar pembangunan MRT tidak terhambat.
"Kami butuhnya di sini adalah supaya konstruksinya enggak berhenti. Soal nilai dan lain-lain Bapak mau terus (proses di pengadilan) engga masalah. Tapi jangan sampai proyeknya berhenti, Pak. Jadi kalau Bapak menghentikan proyek ini, ganggu seluruh Jakarta, Pak," kata Anies kepada pemilik lahan yang masih menolak.
Setelah itu, Anies dan Mahesh secara simbolis membongkar toko yang selama ini belum bisa dieksekusi. Keduanya bersama-sama memegang sebuah martil besi dan merusak bagian pagarnya. Setelah itu mereka semua bersalaman. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno langsung memeluk Mahesh.
"You are hero of the month," kata Sandi.
Semua proses itu tidak memakan waktu berjam-jam. Anies mulai berbicara dengan Mahesh sekitar pukul 15.45 WIB. Pembongkaran pagar secara simbolis dilakukan sekitar pukul 16.12 WIB. Dalam waktu sesingkat itu, pemilik lahan yang selama ini menggugat Pemprov mengikhlaskan lahannya dibongkar tanpa melalui proses pemberian SP.
Sumber: Kompas.com